This content/article is currently only available in Indonesian.
 

Salam Kesetaraan,

Perempuan dan remaja perempuan secara umum mengalami dampak yang tidak proporsional dari permasalahan kesehatan reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi sering kali terjadi pada perempuan dan remaja perempuan; mulai dari persoalan terkait fungsi-fungsi organ reproduksi termasuk fungsi maternalnya, kehamilan yang tidak diinginkan, sampai aborsi yang tidak aman. Berbagai masalah kesehatan reproduksi tersebut kemudian dapat mengakibatkan kesakitan, disabilitas jangka panjang hingga kematian.

Semua orang mengetahui bahwa, kematian ibu yang terjadi selama masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah kematian yang bisa dicegah. Bukan takdir ataupun suratan nasib yang tidak bisa dihindari. Pengetahuan yang baik, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar, terjangkau dan mudah diakses, dukungan dari pasangan, keluarga dan masyarakat, yang kemudian diperkuat dengan adanya kebijakan, program dan layanan kesehatan yang berpihak pada perempuan akan menjadi prakondisi yang baik untuk mencegah kematian ibu.

Selain itu, kehamilan tidak direncanakan dan aborsi tidak aman juga bisa diatasi dan dikurangi dampak buruknya dengan adanya prakondisi di atas. Walaupun perlu diakui bahwa, untuk kedua isu ini ada begitu banyak stigma yang dialami oleh perempuan dan remaja perempuan, yang menjadi penghalang bagi mereka untuk mencari bantuan dan pertolongan dari keluarga terdekat, masyarakat maupun tenaga kesehatan.

Sudah banyak upaya-upaya untuk memperkuat kesehatan reproduksi (dan juga kesehatan seksual) bagi perempuan dan remaja perempuan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia serta berbagai kelompok masyarakat sipil. Yayasan IPAS Indonesia hadir untuk melengkapi upaya yang sudah ada.

Kami bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia dan berbagai kelompok masyarakat sipil untuk menjamin bahwa perempuan dan remaja perempuan dapat memiliki dan mewujudkan kesehatan reproduksinya dengan maksimal. Kami juga akan bekerja bersama dengan laki-laki dan remaja laki-laki juga masyarakat, agar pemenuhan hak reproduksi perempuan dan remaja perempuan, serta status kesehatan mereka dapat menjadi lebih baik.

No One Left Behind. Tidak ada seorang pun yang tertinggal. Terutama bagi kami, jangan ada perempuan dan remaja perempuan yang tertinggal, apa lagi kita sudah mengalami kemajuan ekonomi dan teknologi yang luar biasa.

Salam hangat,

dr. Marcia Soumokil, MPH.

</p>
<h3>dr. Marcia Soumokil, MPH.</h3>
<p>

dr. Marcia Soumokil, MPH.

Direktur Eksekutif
Yayasan IPAS Indonesia