Setiap perempuan berhak pada layanan kesehatan reproduksi berkualitas. Kami memperkuat akses ini dengan dukungan teknis bagi pemberi layanan kesehatan dan peningkatan kapasitas bagi komunitas lokal dan masyarakat sipil.

Layanan kesehatan reproduksi di Indonesia belum merata karena ketimpangan ekonomi dan geografi. Stigma dan akses terbatas pada pengetahuan semakin memperburuk situasi.

Reproductive health services in Indonesia are uneven due to economic and geographical inequalities. Stigma and limited access to knowledge further exacerbate the situation.
Why it should be reproductive justice?
- Our impact since 2018
- SGBV Project
Our impact since 2018

16
Province has a post-miscarriage care trainer
909
Health care providers involved
Data as of June 30, 2025.
36
Clinical training
325
Capacity building
20.625
Women accessing services
Sexual and Gender-Based Violence (GBV) Project

7.705
People accessing GBV information
4.248
People participate in KBGS-related events
215
Key influencers involved
2.642
GBV cases are handled by partners
Data as of June 30, 2025.
474
People accessing services