This content/article is currently only available in Indonesian.
 

Sejarah Kami

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Data dari RISKESDAS, Kementerian Kesehatan menemukan bahwa 4,1% kematian ibu disebabkan oleh keguguran, termasuk aborsi yang tidak aman. Sementara, data dari PPK Universitas Indonesia tahun 2000 mendapatkan estimasi kejadian aborsi sebanyak 2 juta setiap tahunnya di Indonesia.

Melihat dari data-data tersebut, artinya ada kerja-kerja yang perlu dilakukan untuk berkontribusi menurunkan AKI, mengurangi jumlah kesakitan perempuan, serta mencegah keguguran dan aborsi yang tidak aman.

Berlandaskan keinginan untuk memberikan kontribusi tersebut, maka beberapa aktivis hak perempuan, ahli kesehatan masyarakat, ahli kesehatan seksual dan reproduksi, akademisi, peneliti, dan ahli hukum mendirikan Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat Indonesia (Yayasan IPAS Indonesia) untuk mendorong dan mendukung pemerintah dalam melakukan implementasi berbagai regulasi bidang kesehatan seksual dan reproduksi, terutama PP No. 61/2014 tentang Kesehatan Reproduksi dan PMK No. 3/2016 tentang aborsi aman untuk korban perkosaan dan indikasi medis.

Yayasan IPAS Indonesia secara resmi berdiri pada Mei 2018 dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Yayasan IPAS Indonesia dinahkodai oleh dr. Marcia Soumokil, MPH sebagai Direktur hingga sekarang dan awalnya dengan 7 orang staff, sekarang telah berkembang menjadi 20 staff pada tahun 2020.

Sejak awal berdiri hingga 2020, kami fokus bekerja mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan program Asuhan Pasca Keguguran dengan berbasiskan pada model pilot layanan yang dikembangkan di 3 wilayah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa.

Pada perjalanannya, kami tidak bekerja sendiri melainkan bersama dengan berbagai macam organisasi masyarakat sipil, organisasi profesi terkait, akademisi, peneliti, dan fasilitas kesehatan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi perempuan dan remaja perempuan, terutama pada sisi kesehatan seksual dan reproduksi mereka.

Laman Lainnya