Pemberitaan di media berpengaruh besar terhadap berkembangnya narasi di publik. Sebagai contoh pemberitaan media tentang kasus kekerasan seksual terhadap perempuan yang cenderung menempatkan korban sebagai pihak yang disalahkan, maka secara tak langsung akan berisiko mempengaruhi persepsi masyarakat luas tentang kasus tersebut. Meski hal tersebut dilakukan karena keterbatasan waktu, pengetahuan, akses informasi dan nara sumber, namun tetap saja berdampak buruk bagi penyintas.

Yayasan IPAS mendukung peningkatan kualitas pemberitaan media khususnya untuk isu HKSR. Salah satunya melalui kegiatan media training dan pemberian fellowship peliputan mendalam bagi jurnalis. Melalui upaya-upaya tersebut diharapkan akan terbangun kembali dasar untuk memobilisasi minat dan komitmen jurnalis yang dapat berkontribusi kepada publikasi narasi alternatif yang berpihak kepada penyintas kekerasan seksual dan perkosaan.
Pada Oktober – Desember 2022 Yayasan IPAS Indonesia memberikan beasiswa liputan kepada delapan jurnalis muda untuk melakukan liputan mendalam isu HKSR.
Selama program, peserta mendapat pendampingan dari jurnalis senior sebagai mentor yaitu Luviana dari Konde dan Nani Afrida dari Aliansi Jurnalistik Indonesia.
Berbeda dengan liputan biasa, liputan isu HKSR membuat para jurnalis bertemu dengan penyintas kasus kekerasan, pendamping penyintas, pihak berwenang seperti kepolisian dan Pemerintah, hingga dokter. Tak mudah menggali informasi dan meramunya menjadi artikel berita. Namun, kedelapan peserta berhasil membuktikan kerjakerasnya.
Simak delapan artikel liputan mendalam dari peserta fellowship melalui link berikut:
Menggugat Akses Aborsi Aman, Legal Berujung Jegal (idntimes.com)
Melihat Akses Kontrasepsi Darurat untuk Korban Kekerasan Seksual di Indonesia (detik.com)
Pendidikan Seks Masih Tabu, Remaja Percaya Mitos – Kabar Rakyat
Aborsi Aman untuk Korban Perkosaan, Legal di UU, Miskin Implementasi – Parapuan
Tak Bisa Aborsi, Korban Pemerkosaan di Bawah Umur Ditampung Panti Sosial (kompas.com)
Menikah di Usia Anak? Emosi Tak Stabil dan Rahim Belum Siap Melahirkan – Konde.co