Yayasan IPAS Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong telah menyelesaikan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk proyek CERAH (Climate Emergency Reproductive Rights and Health). Proyek CERAH telah diluncurkan pada November 2024 dengan tujuan untuk meningkatkan ketangguhan akses layanan kesehatan seksual dan reproduksi khususnya pada situasi krisis iklim maupun normal.
Penyelesaian PKS ini merupakan bentuk nyata dukungan dan komitmen dari pemerintah untuk proyek tersebut. Dalam proyek ini, selain melibatkan sektor kesehatan, tetapi juga melihbatkan sejumlah pihak lain seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Sebanyak 15 lembaga Perangkat Daerah (OPD) di level provinsi dan kabupaten yang bersedia untuk mendukung proyek ini, di antaranya adalah:
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
- Dinas Kesehatan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Parigi Moutong
Selain itu, salah satu strategi utama Program CERAH adalah menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil yang bergerak di isu lingkungan, perubahan iklim, dan hak perempuan. Melalui pendekatan ini, program mendorong agar rencana pengurangan risiko bencana, mitigasi serta penanganan saat situasi krisis karena perubahan iklim di tingkat lokal menjamin keadilan gender dan pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR).

Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Ir. Akris Fatah Yunus MM menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap dampak krisis iklim. Ia menambahkan “Kami turut senang dengan adanya Program CERAH dari IPAS, khususnya karena program ini memberi perhatian pada situasi krisis iklim.”
“Kadang bencana seperti banjir atau kekeringan dianggap biasa, sehingga masyarakat tidak bersiap menghadapinya. Padahal dampaknya nyata. Semoga BPBD, Yayasan IPAS Indonesia, dan sektor lainnya bisa saling mendukung dalam program ini—itu yang terpenting,” tegasnya.
Program CERAH diimplementasikan di tiga kabupaten: Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong—yang merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim. Program CERAH tidak hanya memperkuat sistem, tapi juga memastikan akses yang adil terhadap layanan kesehatan reproduksi dan penanganan kasus kekerasan berbasis gender dan seksual, terutama dalam situasi bencana.