Peresmian Proyek TAKENUSA untuk Mendukung Pemerintah di Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu  

Pada tanggal 18 September 2023, telah diresmikan dimulainya Proyek TAKENUSA (Tekad Bersama untuk Kesehatan Perempuan Nusa TEnggara Timur) di So’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Proyek 4 tahun yang diinisiasi bersama dengan Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS) Indonesia ini memiliki tujuan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). 

Secara keseluruhan, Proyek TAKENUSA dilakukan di 3 wilayah: Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Flores Timur. Bekerja bersama dengan dinas terkait dan fasilitas kesehatan tingkat primer dan sekunder, TAKENUSA bertujuan untuk memperkuat penyelenggaraan layanan Asuhan Pasca Keguguran (APK) Komprehensif, peningkatan akses kepada layanan Keluarga Berencana (KB) yang berbasis kepada hak, serta penyediaan informasi dan edukasi kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan. 

Pada saat yang bersamaan, TAKENUSA akan berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat lain untuk memperkuat kader di masyarakat. Pada akhirnya diharapkan agar perempuan dan remaja perempuan mendapatkan informasi, edukasi dan keterampilan untuk menggunakan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terpercaya.  Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Proyek TAKENUSA akan mendampingi 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Oinlasi dan Puskesmas Panite yang beroperasi untuk 2 kecamatan yaitu Kecamatan Amanatun Selatan dan Kecamatan Amanuban Selatan, serta 4 desa dampingan. 

Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun, dalam sambutannya menyambut baik program TAKENUSA. Proyek TAKENUSA berkontribusi baik terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak di kabupaten TTS khususnya di 4 desa dampingan yaitu: Desa Bena, Desa Linamnutu, Desa Lanu dan Desa Sunu”, ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa dalam melaksanakan program perlu melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) sehingga ada keberlanjutan setelah pendampingan dari Yayasan IPAS berakhir. 

Mewakili Yayasan IPAS Indonesia, Dokter Eliza Permatasari, Health System Strengthening Advisor, menyampaikan menyampaikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten TTS yang telah menerima Proyek TAKENUSA. Model kerja lintas sektor yang akan digunakan oleh proyek ini diharapkan dapat memperkuat struktur dan mekanisme yang sudah ada di Kabupaten TTS untuk merespon tantangan penurunan AKI yang kemudian dapat berkontribusi kepada kualitas generasi muda yang sehat dan bebas stunting. Ia juga menekankan bahwa kesehatan reproduksi perempuan dan remaja perempuan adalah isu kita bersama.  

“Sangat penting untuk menyediakan informasi dan edukasi yang menyeluruh dan lengkap, sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan” ujarnya. Tidak kalah pentingnya adalah bekerja bersama dengan lingkungan terdekat seperti keluarga, komunitas, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar dapat tercipta lingkungan yang memungkinkan perempuan membuat keputusan terbaik untuk kesehatan reproduksinya.  

Scroll to Top