Gubernur Jawa Tengah Dukung Perluasan Model Layanan Komprehensif Bagi Penyintas Kekerasan Seksual untuk Proyek ARUNIKA   

Yayasan IPAS Indonesia melakukan audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada tanggal 17 April 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan proyek ARUNIKA (Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Bebas Kekerasan).   

Proyek ARUNIKA diluncurkan pada November 2024 dengan tujuan untuk mendukung layanan kesehatan bagi korban kekerasan sesuai dengan amanat Undang-undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. ARUNIKA dilakukan di Kabupaten Semarang, Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta.  

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jawa Tengah menyampaikan dukungan penuh dan meminta agar model layanan kesehatan bagi korban kekerasan agar bisa diperluas ke seluruh kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah. “Model ini harus kita replikasi. Jangan hanya berhenti di tiga wilayah,” tegas Ahmad Luthfi.   

Dukungan pemerintah menjadi salah satu elemen penting untuk keberlangsungan dan keberlanjutan proyek. Selain itu, kolaborasi menjadi kunci dalam mengupayakan layanan kesehatan bagi korban kekerasan.   

Direktur Eksekutif Yayasan IPAS Indonesia dr. Marcia Soumokil, MPH mengapresiasi dukungan ini. “Kami percaya bahwa keberhasilan suatu program sangat ditentukan oleh kepemimpinan lokal. Komitmen ini memperkuat harapan kami untuk mewujudkan sistem layanan yang lebih tanggap, inklusif, dan berbasis pada hak penyintas,” ujarnya.  

Pada tahun 2022, Yayasan IPAS Indonesia dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah mendukung pendirian Klinik Forensik di RS Bhayangkara Semarang yang ditujukan sebagai pusat layanan bagi korban kekerasan seksual dan berbasis gender.  

Dengan kolaborasi strategis, Yayasan IPAS Indonesia berharap proyek ARUNIKA dapat mendorong lahirnya layanan yang tidak hanya responsif, tetapi juga transformatif dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.  

Gulir ke Atas