Komitmen Bersama Tingkatkan Akses Informasi dan Layanan Kesehatan Reproduksi yang Inklusif dan Berkualitas di Kabupaten Timor Tengah Selatan 

Soe, Timor Tengah Selatan — Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan bersama organisasi masyarakat sipil dan komunitas lokal menyatakan komitmen bersama untuk meningkatkan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif, berkualitas, dan inklusif. Fokus utama komitmen ini adalah pada layanan Keluarga Berencana (KB) dan Asuhan Pasca Keguguran (APK) bagi perempuan dan remaja perempuan. 

Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan pada 24 Oktober 2025 di Niki-, Timor Tengah Selatan, dalam kegiatan Jambore Kader proyek TAKENUSA (Tekad Bersama untuk Kesehatan Perempuan Nusa Tenggara). Kegiatan ini dihadiri oleh 100 kader dari empat desa di Kabupaten TTS di bawah mitra dampingan Yayasan CIS Timor Indonesia. 

Komitmen ini dinilai sangat penting mengingat kondisi kesehatan reproduksi di TTS, khususnya tingginya angka kematian ibu dan bayi. Dinas Kesehatan Kabupaten TTS mencatat 19 kasus kematian ibu pada tahun 2024. Untuk tahun ini, hingga Oktober 2025, sudah tercatat 13 kasus. 

“Sedangkan untuk kematian bayi memang menurun dari tahun 2023 itu 82 bayi, kemudian 2024 itu 73 bayi dan sekarang (Oktober 2025) 66 bayi,” ungkap Kepala Dinas Kabupaten Soe dr. R.A Karolina Tahun.  

Sementara itu, tingkat fertilitas di TTS masih stagnan. Angka fertilitas hanya turun dari 3,0 pada tahun 2022 menjadi 2,88 pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa masih banyak perempuan yang melahirkan lebih dari dua anak. 

Dari sisi keluarga berencana, masih terdapat kebutuhan kontrasepsi yang belum terpenuhi, yang berpotensi menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan. 

“Tadi saya gambarkan bahwa ternyata PUS kita lebih banyak memilih KB non-MKJP dibanding dengan MKJP,” ujar Dinas Kepala Dinas P2KB drg. Matilda Kase, M.Kes.  

Melihat dua sisi tersebut tingginya angka kematian ibu dan bayi serta rendahnya pemenuhan kebutuhan KB maka diperlukan komitmen dari semua pihak untuk memperkuat layanan kesehatan reproduksi yang responsif terhadap kebutuhan perempuan dan remaja perempuan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Komitmen ini juga ditandatangani secara terpisah Bupati Kabupaten TTS pada 6 November 2025 di kantornya.  

Direktur Yayasan CIS Timor Indonesia Haris Oematan mengatakan, komitmen bersama ini menjadi salah satu kunci keberlanjutan proyek TAKENUSA di Timor Tengah Selatan.  

“Karena itu sangat penting agar semua pihak memberikan dukungan terhadap apa yang telah dilakukan dalam proyek ini. Karena komitmen ini menjadi pintu masuk untuk masyarakat untuk menagih tanggung jawab,” tegasnya.  

Ia berharap, pemerintah daerah bisa memberikan dukungan seperti penguatan kader, pendanaan untuk keberlanjutan ini sebagai bentuk kongkret dari komitmen tersebut. 

Gulir ke Atas