Together be Educated and Responsible Bersama CIMSA

Yayasan IPAS Indonesia hadir di tengah-tengah kegiatan Community Development yang diselenggarakan oleh CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities). Kegiatan yang diselenggarakan pada 19 November 2022 ini bertempat di SMP Wijaya Kusuma Pratama Tangerang.

Lebih dari 80 siswa-siswi SMP dan juga anggota CIMSA Universitas Pelita Harapan belajar bersama tentang pentingnya edukasi seksual secara komprehensif. Direktur Yayasan IPAS Indonesia, dr Marcia Soumokil, MPH., secara interaktif memberikan edukasi tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja.

Meningkatnya tren kasus kehamilan diluar nikah yang dialami oleh remaja mendorong CIMSA untuk terus menggalakkan kegiatan edukasi ini. Berdasarkan data yang dihimpun CIMSA, pada akhir 2021 tercatat sekitar 276 kasus hamil di luar nikah. Salah satu penyebabnya adalah faktor pandemi Covid-19 yang membuat kebanyakan pelajar tidak bisa melakukan pembelajaran di sekolah dan terjerumus praktik seks bebas (Sindonews, 2022).
Selain itu, sekitar 33,3% remaja perempuan dan 34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum berusia 15 tahun. Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup (life skills) yang memadai, sehingga mereka berisiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat, antara lain melakukan hubungan seks pra nikah (pusdatin.kemkes.go.id).

Yayasan IPAS Indonesia mendukung kegiatan-kegitaan pemberdayaan kesehatan seksual dan reproduksi untuk remaja. Sebagaimana visi IPAS tentang pentingnya memiliki hak otonomi atas tubuh. Setiap remaja harus mengenali hak katas tubuh mereka sendiri. Dalam hal ini sangat penting bagi remaja untuk memahami batasan diri ketika berpacaran, dan berani mengatakan tidak, no means no.

Alhasil, sesi talk show berlangsung sangat meriah. Peserta sangat antusias bertanya dan menjawab setiap tantangan yang diberikan. Kami pun membagaikan berbagai merchandise sebagai bentuk apresiasi. (*)

Scroll to Top